Hari rabu, 8 Januari 2020, kami meninggalkan Johor untuk pergi ke KL. Seperti pada rencana awal, trip ke KL ini akan ditempuh dengan bus. Dulu saat ngambil S2 di Universiti Malaya, gw beberapa kali ke Johor utk berkunjung ke tempat sepupu gw (namanya Hilman) yg juga lagi ambil S2 di Universiti Teknologi Malaysia. Jadi gw tau bahwa busnya cukup murah dan bagus2. Pada awalnya gw mo beli tiket bus online seperti pada bookingan2 yg lain. Namun setelah gw baca tips2 dari tripadvisor dan blog2 turis yg pernah naik bus juga dr Johor ke KL, direkomendasikan bahwa belinya onsite aja saat di terminal. Ini dianggap lebih aman dan terjamin. Dan tentu belinya juga langsung di kounter tiket, bukan di calo supaya tau persis jam berangkat dan busnya kyk gimana. Hasil dari browsing2 dan nanya2 ke owner apartemen katanya bus yg bagus adalah yg KKKL dan Seri Maju, namun ada juga supir grab yang bilang bahwa rata2 bus sama bagusnya.
Ada dua terminal bus di Johor yg lumayan deket sama apartemen kami, yaitu Larkin (14km) dan Tun Aminah (6km). Setelah nanya2, browsing2, mempertimbangkan biaya dan kenyamanan anak2, akhirnya kami memutuskan ke Tun Aminah meskipun terminal ini jauh lebih kecil daripada Larkin. Pertimbangannya adalah kalau terlalu besar agak rempong juga bawa anak2 dan bawaan segambreng. Ya udah, sekitar jam 10 pagi kami off dari apartemen menuju Tun Aminah. Sayangnya, di sana ternyata jadwal utk bus KKKL cuma ada utk keberangkatan pagi dan ga ada penjualan utk bus Seri Maju. Sempet kecewa dikit, lalu ya nekat aja naik bus apapun yg segera berangkat. Akhirnya kami naik bus Super Nice yg 27 seater. Alhamdulillah busnya bagus dan bersih bgt, drivernya juga nyaman mengemudinya.
Bus start dr terminal Tun Aminah jam 11.30, berenti satu kali di rest area setelah lewat 2 jam perjalanan utk keperluan ke toilet dan makan siang, dan tiba di KL sekitar jam 16.00 di Terminal Berpadu Selatan. Langsung deh pesen grab utk ke apartemen di daerah Bukit Bintang.
Prosedur check-in sama aja kyk bookingan airbnb yg lain, yaitu ambil kunci sendiri di mailbox dengan password yg udah di WA oleh owner. Unit apartemen kami ada di gedung Fairlane Residence. Di gedung ini, semua tamu airbnb harus register dulu di meja keamanan dengan nunjukin paspor. Setelah masuk unit yg kami sewa agak kecewa sih. Furniturnya udah lama, unitnya terasa agak gloomy krn ga dapat sinar matahari langsung (pemandangan di luar adalah gedung apartemen lain), dan ga ada balkon. Terasa bau debu dan lembab bgt di apartemen itu. Setelah gw ceki2, ternyata ambang jendelanya masih banyak debu. Hiyyy. Langsung lapor ke owner dan ybs bilang akan nyuruh tukang bersih2 utk datang lagi keesokan harinya. Okelah. Gw malas foto2 di unit apartemen ini. Jd ini gw ksh foto dr airbnb aja yah.
Aslinya persis kyk di foto itu, namun lbh gelap dan bau furnitur lama aja. Lantai kayunya jg udah baret2 cukup parah. Second bedroom ga ada jendela sama sekali, jd terasa kyk bunker. Yg sebel adalah AC di dua kamar udah old bgt. Jd ga terlalu membantu membuat udara ruangan terasa lebih bersih. Namun, meski ga ada balkon, owner nyediain banyak bgt alat utk menjemur. Mesin cucinya juga ada dryer-nya. Semua cucian gw kering setelah dijemur dalam ruangan sekitar bbrp jam, termasuk yg tebel2 kyk celana jeans. Secara harga emang murah sih, makanya mungkin kondisinya kyk gitu.
Setelah istirahat sebentar, kami keluar utk cari makan malam. Secara lokasi apartemen ini emang juara bgtttt. Sungei Wang cuma 5 menit jalan kaki, mungkin jaraknya sekitar 300m. Kami cari makan di Jalan Alor (kurleb 650m dr apartemen). Sayangnya begitu kami sampai di sana malah hujan besar. Mana lupa bawa payung pula. Hikksss... Ya udah makan di tenda terdekat aja deh. Di tengah2 makan sempet ada insiden sambungan2 tendanya bocor dan nggerojoki stroller Betari. Selain itu baik2 aja sih. Hujannya berenti setelah kami selesai makan.
Bapak dan Mas Dewa sebenernya pengen makan duren juga di Jalan Alor itu. Tapi krn harganya dinilai terlalu mahal (35 ringgit per kilo) akhirnya batal deh. Sebelum balik ke apartemen, kami muter2 dikit di bukit bintang dan ke Giant yg ada di dalam Sungei Wang untuk beli telur dan roti.
Ini uang yang kami keluarkan di hari ke lima trip kami:
Grab ke Tun Aminah RM10
Tiket bus Johor-KL RM175
Snack RM15
Lunch RM19
Grab ke apartemen RM30
Dinner RM52
Roti, telur, dll 33
-the wife-
Sunday, January 12, 2020
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment