Holaaaa...akhirnya nulis blog lagi setelah berbulan2 vakum. Sebenernya ada bbrp yg udah di draft, tp karena foto2nya ada di laptop (krn bbrp kali hp direset atau ganti hp sehingga semua dibackup ke laptop) jdnya ga final2 deh. Maklum, tiap buka laptop cm klo kepentok kerjaan aja. Hahahahaha...
Eniwei, kali ini mau cerita perjalanan kami ke Singapura. Msh gres nih, krn msh ongoing juga. Pertama2 cerita perencanaan dan budget dulu ya. Semoga bermanfaat buat mamak2 yg travelling bersama 3 anak. Monmap ceritanya panjang kali lebar. Wkwkwkwkwk
Tahun lalu, sekitar bulan September, gw dan hubby memutuskan bahwa kami akan lebih sering bawa anak2 jalan2. Awalnya kami masuk dlm kategori ortu yg mikir bahwa anak hrs gede dulu br deh diajak travelling. Tapi teman2 di sekitar yg hobi jalan2 ngajak anaknya meyakinkan bahwa ga harus kyk gitu. Klo nunggu yg bungsu gede, lalu apa kabar kakak2nya? Ga pernah jalan2 dong. Wkwkwkwkwkw. Bener ugaaa. Ya udah, kami pun berpikir bahwa Betari udah cukup besar utk dpt merasa hepi ketika travelling. Lagipula, bukankah ada pepatah yg bilang "Travelling adalah pengeluaran yg bikin tambah kaya". Nah, cucoook meong :D Tinggal dananya aja disisihkan utk itu. Yaa paling engga utk bisa ajak anak2 travelling minimal 2 kali setahun. Amiiin....
Akhir tahun kami jalan2 ke Jogja dan mudik ke Wonosobo. Total pengeluaran sekitar 10jt utk perjalanan selama 1 minggu. Nah, utk liburan kenaikan kelas atau akhir tahun selanjutnya kami merencanakan ke Singapura. Anak2 gw itu tipe yg sukanya wisata edukasi, wisata air, dan wisata main2an di amusement park. Akhir tahun kami udah main di Jogja Bay sampe pada biru. Ke pantai juga udah sering bgt. Jadi ya udah deh, diputuskan bahwa kali ini kami akan wisata edukasi dan wisata main2an. Utk itu kami rasa ke Singapura adalah keputusan terbaik.
Bagian perencanaan adalah si ibu, sementara bapak jadi seksi dana usaha. Hahahahahaha... Semua dimulai dengan searching2 tempat wisata yg cocok dengan tujuan kami. Setelah itu diputuskan utk stay di apartemen atau hotel. Inilah list tempat yg mau kami kunjungi:
1. Universal Studio Singapore
2. Singapore Zoo
3. Gardens by the Bay
4. Art Science Museum
5. Merlion Park
6. Legoland
Yes, di awal kami sempat memutuskan utk nyebrang ke Johor utk ke Legoland, pulang pergi sehari. Namun setelah rencana perjalanannya dibuat lbh detail lagi (hrs naik naik apa, turun dimana, waktu tempuh, dll) akhirnya kami batalkan. Satu tips utk travelling with children adalah kita hrs lihat dr kacamata mereka. Hrs disadari bahwa tenaga anak kan ga sekuat orng dewasa. Jd ga usah terlalu ambi deh. Ya udah, ke Legoland ditukar dengan SEA Aquarium. Utk memaksimalkan trip ke Sentosa kami juga merencanakan naik kereta gantung.
Again, mengingat jalan sama anak2, maka gw menyusun jadwal yg loose. 1 hari dibatasi ke 1 tempat wisata. Sehingga trip ke Singapura ini direncanakan akan dijalani selama 7 hari 6 malam. Krn itu, nginep di hotel gw anggap ga memadai. Kami berlima lhooo, kalau pun nginep di hotel maka perlu sewa 2 kamar, or at least 1 kamar plus 1 extra bed kyk waktu di Jogja. Jatuhnya sama mahalnya kyk sewa apartemen lewat airbnb. Selain itu, di hotel jg ga bisa masak sendiri, maka budget utk makan akan bertambah. Yasud, akomodasi selama di Singapura adalah tinggal di apartemen.
Setelah itu gw konsultasi ke si bapak mengenai daerah apartemennya. Kami cari tempat yg dekat stasiun MRT/halte bus, dekat tempat makan, dan lingkungannya "child friendly". Pak Bagus kan pernah kerja di Singapura, jd dia lumayan tau daerah2 yg agak 'seram'. Itu kami hindari meski sewa apartemen disana murah2. Setelah browsing berbulan2 akhirnya dpt tempat yg cocok dengan budget dan kriteria kami, Little India.
Itenerary udah jadi, udah tau daerah tempat menginap, dan periode berangkat jg udah ditentukan (saat anak2 liburan sekolah or year end). Maka jadilah budget seperti ini:
Pesawat pulang pergi - 6jt (pakai budget airline, beli bagasi 20kg dan 20kg)
Sewa apartemen - 12jt (di daerah Little India, 300 - 400m dr stasiun terdekat)
Tiket semua tempat wisata - 10jt
Transportasi - Ez Link @20 SGD/orang dan taksi pp ke bandara 60SGD
Makan - maksimal 50SGD per hari
Itu br budgetnya lho ya, ga tau brp angka nyatanya. Hahahahaha. Maka berbulan2 gw habiskan untuk membanding2kan harga agar dapat yg termurah. Maka inilah angka realnya (untuk yg bisa dibayar sebelum berangkat dan hari pertama di Sg):
Tiket pesawat pp - 6jt (berangkat pakai Air Asia; pulang pakai Jet star. Bagasi beli 20 kg dan 20kg)
Apartemen - 12,3jt
Tiket tempat main - 8,2jt
Ez link card - 80 SGD
Apartemen udah mentok dapetnya segitu. Best price lah utk daerah situ. Kami dapat di Kinta Road, cm 300m dr stasiun Farrer Park dan Mustofa Center. Ini fotonya di airbnb:
Foto aslinya ada di bawah. Satu lantai gedung apartemen hanya utk 1 unit apartemen. Jadi begitu keluar lift langsung masuk ke dapur bagian dari unit apartemen yg kami sewa (yg ada Mas Rama lagi duduk). Di dapur itu jg ada gudang yg ternyata tempat berlindung kalau ada perang. Antara dapur dan bagian kamar dan kamar mandi ada pintu yg bs dikunci. Mesin cuci ada di kamar mandi. Jadi unit apartemen yg kami sewa luasnya kira2 36m2, cukup oke kan. Ini aslinya:
Untuk beli tiket masuk di tempat wisata, gw bandingin antara harga di official website, changi recommends, traveloka, dan klook. Setiap bbrp minggu sekali gw pantau harganya dan beli ketika dpt harga yg termurah. Semua tiket sifatnya open ticket yg berlaku selama bbrp bulan. Lumayan, bisa save cukup banyak kalau rajin ngecek. Ez link card hanya kami beli utk 4 orng yg masing2 isinya 15SGD. Betari msh gratis naik kereta dan bus krn umurnya msh di bawah 6th. Nanti saat mau naik kereta utk pertama kali hrs minta kartu utk anak2 di ticketing office cukup dengan menunjukkan paspor. Tiket ini saldonya nol, tp bs di-tap di gate. Seperti ini tiketnya:
Karena tinggal di apartemen, maka gw menyiapkan bbrp hal yg bisa dimasak dan disiapkan disana; yaitu mie instan, beras (yg udah diukur per porsi masak), abon (merk Gloria, yg setelah gw baca2 aman utk dibawa bepergian ke LN), margarin (utk masak telur dadar), kentang mustofa, dan sambel. Nanti di sana tinggal beli telur aja. Maka menu sarapan udah pasti aman, ga pake makan di luar. Selain itu, bawa balita artinya hrs siap stroller. Setelah searching2, dapetlah stroller yg cocok dibawa travelling krn ringan, mudah dilipat, dan bs masuk kabin pesawat. Awalnya mau beli cocolatte pockit yg generasi 7 spy bisa recline. Beratnya cm 4kg dan dimensi lipatnya kecil bgt. Tp temen menyarankan beli yg tipe minima aja. Bisa recline dan harganya lbh murah. Memang lebih berat sih, tp lbh kokoh jg. Maka itulah yg kami beli. Inilah penampakan strollernya:
Begitu kira2 bagian awal trip kami. Nanti gw buat postingan lagi ttng agenda jalan2nya.
-the wife-
Monday, July 1, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kentang Mustofa itu apa sih mbak? Baru denger saya ��
ReplyDeleteKentang yg digoreng kering seukuran korek api itu lhoo, lalu dibumbuin pedas manis
Delete