Saat ini di Selandia Baru sudah hampir dua bulan memasuki musim semi. Oleh karena itu bunga bermekaran dimana2. Di awal September lalu kami disuguhi pemandangan bunga sakura di sepanjang jalan. Di kampus UC ada satu jalan kecil yang kanan kirinya ditanami pohon bunga sakura, namanya Cherry Blossom Lane. Tiap kali awal musim semi, jalan ini akan dipenuhi orang yang foto2 atau piknik karena memang secantik itu. Kebetulan jalan kecil ini selalu dilalui si Ibu tiap kali menuju kantor di kampus. Maka hampir setiap hari saat musimnya mekar, keindahan bunga sakura dapat selalu dinikmati. Salah satu tempat yang juga banyak didatangi untuk menikmati keindahan bunga sakura di Christchurch adalah Hagley Park. Si Ibung dan Bapang pernah sore2 jalan berduaan di bawah pohon bunga sakura di sepanjang tepian Hagley Park.
Bunga bermekaran di musim semi tentunya sangat wajar. Yang ga lazim adalah SALJU! Cuaca dan temperatur di NZ sini memang terkenal sebegitu galaunya. Satu hari panas terik, besoknya dingin sampai membeku, lusa berangin kencang, itu sudah biasa. Paginya dingin minta ampun tapi siang panas luar biasa pun kami ga heran. Kadang dalam seminggu di sini bisa mengalami 4 musim sekaligus. Ini terjadi pekan lalu. Kami ingat di pertengahan minggu lalu panasnya ga karu2an, sehingga hampir tengah malam pun suhunya mencapai 26 derajat celcius. Namun, hujan turun di hari Jumat - Sabtu dan suhunya dingin banget. Nah, di beberapa wilayah yang agak tinggi bahkan sampai turun hujan salju lebat yang mengakibatkan beberapa jalan ditutup, termasuk di wilayah Castle Hill. Tempat itu cukup dekat dengan Christchurch, dengan jarak sekitar 100km. Karena Senin kemarin tanggal merah (Labour Day) dan si Ibu dan Bapak ga ada jadwal kerja, maka kami pergi ke sana untuk menikmati spring snow. Beginilah pemandangan di sepanjang State Highway (SH)73 dari kota Springfield hingga Castle Hill. Amaziiiing 😍
Kami baru berangkat dari Christchurch jam 11.20 karena paginya leyeh-leyeh dulu. Anak2 seperti biasa semangat kalau mau mainan salju. Untuk makan siang kami bawa kentang goreng dari rumah dan mampir ke KFC untuk beli ayam goreng. Kami juga bawa beberapa snack dan minuman manis. Ini lumayan banget untuk ngirit. Lagipula di wilayah sana jarang ada tempat makan. Kalaupun ada paling cuma nyediain pie atau roti2an dan si Bapak sampe sekarang ga suka makan pie. Yasud, kayaknya udah paten banget tiap kemana2 bawa kentang goreng dan ayam KFC.
Karena sejak hari minggu cuaca di sana panas banget dan wilayah itu jarang ada pepohonan, maka udah banyak salju yang mencair. Ketika tiba di Lake Lyndon (10 menit sebelum Castle Hill) saljunya udah tipis banget. Sempet agak down tuh. Apalagi anak2 udah bawa slide dari rumah untuk main seluncuran salju. Ini beberapa foto di Lake Lyndon.
Alhamdulillah di Castle Hill saljunya masih tebal. Anak-anak langsung hepi berat. Saat itu cuacanya panas terik. Yang awalnya kami pake kostum lengkap (celana waterproof, thermal suit, puffer jacket, dan sarung tangan salju), akhirnya mulai dilepas satu persatu. Betari pun ngelepas snow suitnya dan cuma pakai thermal suit aja. Ga heran kalau saljunya cepet banget cair. Beberapa bulan lalu kami ke Tekapo dalam situasi yang kira2 mirip seperti ke Castle Hill, yaitu dua hari setelah turun hujan salju lebat. Tapi di Tekapo saljunya masih tebal banget. Gapapalah, yang penting anak2 tetap bahagia.
Karena anak2 keasyikan main salju akhirnya ga ada yang mau diajak naik ke batu-batu. Jadi cuma Ibu dan Bapak aja yang naik. Kami juga ga naik terlalu tinggi karena masih banyak salju di kanan kiri dan jalannya licin. Setelah foto2 langsung turun lagi ke tempat anak2 main.
Setelah main selama beberapa jam kami pun kembali ke Christchurch. Dalam perjalanan pulang sengaja melewati Darfield dan berharap bisa mampir untuk beli es krim yang segede kembang kol itu. Tapi sayang, ternyata toko es krimnya tutup. Jadi kami langsung melanjutkan perjalanan pulang. Alhamdulillah jam 5 kurang udah tiba lagi di rumah. Anak2 langsung bikin popmie karena bawaan popmie kami masih utuh. Hahahahaha. Alhamdulillah bisa jalan2 seru yang murah meriah 💗
Oh iya, hari sabtu lalu komunitas Indonesia di wilayah Canterbury mengadakan acara Bulan Bahasa. Tahun lalu Mas Rama menang lomba pidato di acara yang sama dan dapat voucher belanja $50. Dia juga juara 2 lomba Kahoot. Bapak dan Betari juara 1. Hahahaha. Jadi selain voucher $50 itu, keluarga kami membawa pulang throw blanket dan selimut tebal. Si Ibu saat itu ga ikutan karena mau persiapan confirmation. Ini foto mereka tahun lalu:
-the wife-