Sunday, September 22, 2024

Another trip this (...last...) winter

Sebenernya udah lama berlalu, tapi tetap mau diposting. Hahahaha. Ternyata kami sekeluarga (termasuk anak-anak) sering lihat-lihat blog ini sebagai salah satu cara untuk mengingat kenangan indah yang kami buat bersama. Maka si ibu memutuskan untuk lebih sering cerita di sini.

Kurang lebih sebulan setelah liburan musim dingin bersama teman-teman terdekat, kami kembali pelesiran ke lokasi yang sama, yaitu Lake Tekapo. Saat itu rencana perginya sangat mendadak. Kami langsung sat set karena hujan salju lebat turun di wilayah tersebut beberapa hari sebelumnya. Si ibu memantau semua webcam di area Tekapo dan Fairlie selama beberapa hari. Ketika melihat bahwa saljunya masih tebal (meski udah ga hujan salju lagi), maka kami sepakat untuk berangkat di hari libur terdekat. Selain untuk main salju, kami juga mau berendam air hangat dan naik seluncuran salju di Tekapo Spring. Di liburan sebelumnya ga sempat ke sana meski udah masuk ke itinerary.

Awalnya kami ngajak Mba Kiki sekeluarga untuk pergi bersama. Tapi sayangnya Pradip lagi sakit. Hiks. Akhirnya cuma kami sekeluarga aja yang berangkat. Sehari sebelumnya kami booking snow tubbing lewat website Tekapo Spring. Ini supaya kami bisa dapat jadwal tubing sesuai rencana, yaitu di jam 13.30. Rencana kami matangkan di malam sebelum keberangkatan. Kali ini ga pake nginep karena budget terbatas. Wkwkwkwkw. Lagipula si Ibu udah ga punya cuti lagi pasca balik sebulan ke Jakarta di akhir April lalu. Karena pulang hari, maka kami harus berangkat dari rumah pagi banget, yaitu jam 7 pagi. Fyi, saat itu subuh adalah di jam 6.15. Jadi jam 7 masih relatif gelap. Kami juga bawa semua makanan dan snack dari rumah supaya lebih irit. Perbekalan kami diantaranya nasi putih, telur dadar, sambal cumi, pop mie, dan segala macam snack. Ga lupa pula membawa teh manis hangat dan termos berisi air panas untuk nyeduh pop mie. 

Anak-anak bisa bangun pagi dan siap-siap tanpa drama. Alhamdulillah kami diberkati anak-anak yang sedemikian baik dan pengertian. Apalagi mau jalan-jalan begini, mereka pun semangat banget. Ini membuat kami makin seneng ngajak mereka travelling. Seperti biasa, di kota Fairlie kami mampir ke bakehousenya yang terkenal itu. Kami ga makan di sana karena waktunya mepet. Pie dan cronutnya kami take away aja. Jadi kalau ada yang masih lapar saat mainan salju atau habis berendam bisa langsung makan pie atau cronut. Tapi ternyata semuanya ga termakan sampai kami tiba di rumah lagi karena lebih tertarik makan pop mie. Hahahahaha.   

Perjalanan dari Fairlie sampai Tekapo luar bisa indahnya. Kami dikelilingi hamparan salju. Ga terhitung berapa kali mengucap Subhanallah dan rasa syukur karena bisa melihat pemandangan secantik itu. Meski NZ cenderung dingin sepanjang tahun (dan sangat dingin saat winter), tapi hujan salju termasuk hal yang langka. Pada liburan kami sebulan sebelumnya juga ga ada winter wonderland begitu. Salju cuma ada di puncak-puncak gunung dan di snow resort. Kali ini, salju terhampar di sepanjang jalan. WOW. Beneran ga nyesal pergi mendadak dan bangun pagi-pagi.



Kami berhenti di tempat kami main salju setahun sebelumnya, yaitu tepat sebelum Lake Tekapo. Karena fresh snow baru turun beberapa hari sebelumnya, maka kali ini salju yang ada di tempat itu jauh lebih tebal daripada saat kami main setahun yang lalu. Anak-anak luar biasa bahagia. Mereka langsung lempar-lemparan salju. Apalagi cuacanya sangat mendukung, matahari bersinar cerah dan ga berangin. Lama-lama kami malah kegerahan dan akhirnya buka jaket. Kami juga makan siang di tempat itu. Alhamdulillah, ga terbayang makan nasi hangat dengan lauk telur dadar dan sambal cumi di tengah salju.








Kalau ga diingatkan bahwa kami ada jadwal snow tubing kayaknya anak-anak ga akan mau selesai mainan salju. Wkwkwkwkw. Karena lokasi Tekapo Springs cuma sekitar 4km dari situ, maka kami ga perlu pergi buru-buru. Ini pertama kali kami main snow tubing. Sebenarnya mirip-mirip kayak main seluncuran air pakai ban. Alhamdulillah ada lift utk bawa tubing ke tempat seluncurannya. Jadi kami ga terlalu cape. Sayangnya kami ga banyak foto di situ. Anak-anak maunya cuma main dan tukang fotonya juga udah lelah. Hahahaha. Ini ada beberapa screencapture dari video main snow tubing dan foto dari Tekapo Springs ke arah Lake Tekapo. Look how beautiful it is 💗





Setelah slot 1 jam main tubingnya selesai, kami berendam di kolam air hangat. Saat itu kami benar-benar merasakan yang namanya kontras. Kami berendam air hangat di tengah suhu udara -10 derajat celcius. Permukaan kolam dipenuhi uap air yang menguar. Selain itu, kami menghadap hutan pinus dengan daun-daun penuh salju. Awalnya Betari ga mau masuk kolam sama sekali karena menurut dia airnya terlalu panas. Tapi setelah dibujuk (((dipaksa 😆))) akhirnya mau juga. 

Ga ada foto saat berendam karena HP terlanjur disimpan di loker entah yang nomor berapa. Kami rempong banget saat persiapan berendam. Karena sebelumnya main salju, maka kami pakai baju berlapis-lapis. Mulai dari kaos dalam, thermal, baju luaran, jaket, celana waterproof, dan segala perintilan yang lain. Tas yang kami bawa ga mampu menampung semua itu dan di Tekapo Springs ga ada banyak meja dan tempat duduk seperti di Hanmer Springs. Jadi kami perlu sewa loker (sebenarnya ada loker gratis, tapi saat itu kami ga tau). Untuk sewa loker pun repot krn hrs nuker uang koin dulu ke resepsionis. Ketika sewa loker pertama, mesinnya error, jadi kami ga tau loker mana yang diassign untuk kami. Akhirnya Mas Rama nuker uang lagi untuk sewa loker baru. Dengan bawaan sebanyak itu tentu ga cukup cuma sewa 1 aja, jadi barang-barang kami tersebar di 3 loker. Manalah ingat mau bawa-bawa HP ke kolam. Wkwkwkwkwk. 

Berendam di air hangatnya cukup 40 menit saja supaya ga kemalaman sampai di rumah. Kasian si Bapak yang nyetir mobil. Apalagi keesokan harinya Ibu dan Bapak harus kerja. Sebelum perjalanan pulang, kami mampir ke Lake Tekapo untuk sholat dan  nyeduh pop mie. Ada kejadian lucu saat mau nyeduh pop mie. Ternyata Ibu lupa bawa gunting untuk membuka plastik bumbu. Mana plastiknya ga ada gerigi seperti biasanya. Waaah repot banget. Akhirnya kami beli gunting di Four Square (supermarket yang ada di situ). Si Bapang juga beli pop mie lagi karena katanya kurang kenyang. Makan kayak gini aja udah bahagia.  

Kami berhenti lagi di Ashburton untuk beli KFC untuk makan malam. Setelah itu lanjut pulang. Alhamdulillah jam 19.30 udah tiba di rumah. Highlight of the day adalah ski pants Mas Rama ketinggalan di Tekapo Springs. Kami baru tau ketika udah sampe rumah. Sampai hari ini belum ada kabar dari Tekapo Springs mengenai keberadaan ski pants Mas Rama meski pagi berikutnya si Ibung gercep kirim email lost and found.  Hikkss... Yasud, diikhlaskan saja. Jangan sampai karena insiden kecil malah jadi ga bahagia di hari yang semenyenangkan itu. 

Btw, minggu depan anak-anak sudah term break. Kami berencana jalan-jalan ke Kaikoura untuk lihat seal colony dan trekking di Christchurch Adventure Park. Nanti diposting lagi ceritanya.

-the wife-