Tahun ini kami memutuskan utk jalan2 di wilayah Tekapo, Mount Cook, dan Twizel. Rombongannya masih sama dengan genk holiday ke Queenstown tahun lalu, cuma ketambahan Tegar aja.
Segala persiapan seperti booking akomodasi, bikin itenerary, nyusun menu, dan bagi tugas belanja dilakukan serba mendadak dangdut. Soalnya kami jarang banget kumpul2. Maklum, hari liburnya ga pada samaan. Tapi alhamdulillah semuanya commit utk cuti di tanggal yang bersamaan supaya bisa liburan bareng lagi. Paling lope lope pokoknya sama inner circle yang satu ini 🥰
Karena rutenya ga jauh2 amat dari Chch, maka 3 hari 2 malam kami rasa cukup memadai. Itenerary awal adalah lihat show di planetarium Tekapo, stargazing di sekitar Aoraki, hiking di Hooker Valley, berendam air panas di Tekapo Springs, dan ditutup dengan main ski di Roundhill Snow Area. Tapi karena kami ini kaum mageran dan pengennya jalan2 princess, maka yg kesampean cuma hiking dan ski 🤣🤣
Kami sangat bahagia karena akomodasi yang kami booked dari airbnb teramat bagus. Bahkan lebih bagus daripada akomodasi di Queenstown. Pemandangan di kiri kanan adalah pegunungan. Lalu common roomnya besar dan nyaman banget. Cocoklah utk grup besar semacam kami ini. Patungannya adalah $119 per kepala. Menurut kami itu best price bgt utk dapat akomodasi sebesar dan sebagus itu. Bonus yang ga kami sangka adalah saat malam hari bisa stargazing di pekarangan rumah. Sabuk putih Milky Way kelihatan jelas walau dengan mata telanjang. Sungguh terharu banget 🥺
Hari pertama kami habiskan di seputaran lake Tekapo aja. Hari kedua hiking di Hooker Valley. Jaraknya dari pintu masuk sampai ke ujungnya - Hooker Lake - adalah 5km. Track ini dinyatakan EASY dan SUITABLE FOR EVERY FITNESS LEVEL. Namun di websitenya ada peringatan utk berhati-hati karena di bulan2 winter seperti ini ada beberapa bagian yang licin banget akibat es yang mencair di sepanjang rute hiking. Estimasi penyelesaiannya adalah 3 jam return.
Meski di awal sempet ga yakin kami akan jalan terus sampe ujung (karena di rombongan kami ada 5 anak), tapi akhirnya kami berhasil. Ekspektasinya adalah bisa lihat gletser atau es yang mengambang di Hooker Lake, tapi subhanallah, yang kami dapatkan jauuuh lebih baik daripada itu. Hooker Lake membeku sepenuhnya, sehingga kami bisa jalan dan foto2 di atas es 🤩🤩🤩 Alhamdulillah, alhamdulillah, kami datang di saat yang tepat. Btw, kami baru tiba di Hooker lake setelah jalan 2,5jam 😂 Utk baliknya perlu 1 jam 15 menit lagi. Pegel tak hingga, juga kepleset karena di jalur itu ada black ice (ada beberapa orang termasuk Bapak yang sampe jatuh), tp ga menyesal sama sekali. Kalau ditanya dingin apa engga, jelas dingin ya. Bisa dilihat bahwa di kanan kiri kami di sepanjang perjalanan ada cukup banyak saljunya. Apalagi di ujung ada danau es. Tapi kami ga sebegitunya ngerasa dingin. Di separuh perjalanan berangkat malah pada lepas puffer jacket karena kegerahan. Ini karena tubuh kami menghangat saat jalan kaki.
Di hari ketiga, kami disambut suasana pagi Twizel yang mistikal banget. Cuacanya berkabut tebal dan semua permukaan diselimuti es. Luar biasa indah 🤩 Agenda di hari itu adalah main ski. Yeaaay 🥳 Kebetulan ini adalah kali pertama kami sekeluarga main ski, jadi persiapannya cukup heboh.
Kami sepakat ikut ski lesson di jam 10.30 pagi, tapi ternyata terlambat untuk ikut sesi yg itu (meski udah tiba di sana jam 10.05). Pihak Roundhill menyarankan ikut yang jam 13.30. Tapi rasanya itu kesiangan banget. Apalagi habis ski mau langsung balik ke Chch. Alhamdulillah kami bisa dikasih instruktur di jam 11. Tapi sayangnya yang bisa ikut lesson cuma 8 orang (krn 1 instruktur cuma bs pegang maksimal segitu). Setelah diskusi, akhirnya diputuskan yang ikut ski adalah semua anak, Bapak, Mas Kidung, dan Panggah. Ibu dan Mba Kiki cuma jadi penggembira dan tukang foto aja. Tegar akhirnya sewa peralatan dan ditentir oleh tim yang udah ikut lesson (meski kyknya failed krn yg ngajarin sebenernya blm bisa juga 😅). Mas Albert, Tia, dan Gerard balik duluan karena ada keperluan.
Meski katanya susah, tapi anak2 ga mau cepet2 balik. Diajak main tobogan juga ga mau. Ya udah, setelah lesson selesai mereka latihan ski sendiri di learner area. Akhirnya mulai bisa meluncur dan ngerem dengan lancar. Mas Dewa dan Nano bahkan udah berani naik learner lift dan meluncur dari tempat yang lebih tinggi. Alhamdulillah, mereka semua hepi banget. Kayaknya di winter tahun ini mau ski sekali lagi.
Seperti tahun lalu, kami sarapan dan makan malam di rumah liburan dengan bahan2 makanan yang udah kami bawa dari Chch. Rumah yang inipun peralatan dapur dan peralatan makannya super komplit, jadi bisa masak dengan leluasa. Makan siangnya di resto sekitar tempat kami wisata. Alhamdulillah ada beberapa resto Asia di wilayah Tekapo dan Twizel. Maklum, rasanya blm makan kalo ga ketemu nasi 🤣🤣🤣
Kami tiba di rumah Chch tepat jam 9 malam. Cape, pegel, tapi bahagia luar biasa. Alhamdulillah, kami bisa ajak anak2 liburan dan merasakan hal baru yang super seru 💙
-the wife-